SURAKARTA - Setelah sebelumnya beberapa cabor (cabang olahraga) dibawah pembinaan Koni Kota Surakarta menggelar seleksi atlet untuk Tim Pra Porprov 2023 mendatang, giliran Perpani (Persatuan Panahan Indonesia) Surakarta, juga melaksanakan kegiatan serupa, Sabtu (05/03/2022), kemarin.
Seleksi atlet digelar di lapangan panahan Perpani Surakarta Komplek Stadion Sriwedari, diikuti 63 peserta dan dihadiri Ketua Umum Perpani Kota Surakarta Yunanto Nugroho, ST, IAI, beserta pengurus lainnya.
Ketua Seleksi Pra Porprov Cabor Panahan, Yunanto menjelaskan, seleksi kali ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sebagaimana anjuran pemerintah.
"Seleksi menggunakan protokol kesehatan, dengan cara kami melakukan pemanggilan terhadap atlet yang dalam pantauan kami berprestasi. Masing - masing harus melakukan Prokes ketat", jelas Yunanto yang juga sebagai Ketua Umum Perpani Kota Surakarta.
Baca juga:
Mang Udin: Anies, Jakmania dan Bobotoh
|
Dia menambahkan, seleksi diikuti 63 peserta yang dibagi kedalam 4 divisi, terdiri atas Compound putra dan putri masing - masing 7 orang, Recurve putra 8 orang dan putri 7 orang, Nasional putra 16 orang dan putri 8 orang serta tradisional putra 8 orang, putri 2 orang.
Sesuai petunjuk dan hasil koordinasi dengan Koni Kota Surakarta, pihaknya akan terus melakukan pembinaan untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Hal itu agar pada pelaksanaan Pra Porprov 2022 dan Porprov 2023, cabor panahan dapat meraih prestasi sebaik - baiknya, dengan target menyabet medali emas.
"Pak Ketum tadi menyampaikan, target meraih 6 medali emas", ungkapnya.
Target itu dimungkinkan dan tak muluk - muluk, karena menurutnya, cabor panahan banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, antara lain pemerintah kota, Koni Surakarta, orang tua atlet dan tim.
Fasilitas latihan di venue tersebut, dinilainya sudah standar, sangat memadai dan seleksi ini diharapkannya, dapat memperoleh bibit - bibit atlet yang mampu berprestasi.
"Kita tekankan, jika ingin berprestasi harus dapat mengalahkan ego dan disiplin dalam latihan", tegas Yunanto.
Walaupun diakui, intensitas latihan kali ini berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena pandemi Covid-19.
(Arda 72)